Hallo Sahabat PandaiBelajar! Assalamualaikum. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Sejarah dan Perkembangan Teater Dunia. Pada pembahasan kali ini ada beberapa subbagaian yang akan dijabarkan secara singkat dan telah dirangkum sedemikian rupa agar pembaca lebih cepat dalam memahami materi ini. Bagian-bagian yang dibahas di bawah adalah Teater Yunani Kuno, Teater Zaman Renaisance Di Inggris (tahun. 1500 M – tahun. 1700 M), Teater Zaman Renaisance Di Perancins (tahun. 1500 M – tahun. 1700 M), Commedia Del ‘Arte Di Italia. Mari kita simak dengan seksama pembahasan di bawah ini!
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEATER DUNIA
Teater seperti halnya yang kita kenal di zaman sekarang ini, berasal dari zaman Yunani kuno atau purba. Pengetahuan tentang semua hal-hal yang berkaitan dengan seni teater bisa dikaji melalui peninggalan arkeologi dan catatan-catatan sejarah pada zaman itu yang sumber sejarahnyanya berasal dari lukisan dinding, dekorasi, artefak, dan hieroglif. Dari peninggalan-peninggalan seperti itulah di situ tergambar tentang adegan perburuan, perubahan musim, siklus hidup, dan cerita tentang persembahan kepada para dewa dewi. Kurang lebih sekitar tahun 600 SM, bangsa Yunani purba melangsungkan upacara-upacara keagamaan, mengadakan festival tari dan nyanyi-nyanyian untuk menghormati dewa Dionysius yaitu, dewa anggur dan dewa kesuburan. Kemudian mereka bangsa Yunani purba tersebut menyelenggarakan sebuah sayembara drama untuk menghormati dewa Dionysius tersebut.
Menurut berita tertua yang ada di sana, sayembara seperti hal itu diadakan kurang lebih pada tahun 534 SM di Athena. Orang yang pertamakali memenangkan sayembara drama tersebut bernama Thespis, yaitu seorang aktor dan pengarang tragedi. Nama Thespis inilah yang dilegendakan oleh bangsa Yunani, sehingga sampai dengan zaman sekarang ini orang-orang menyebut aktor sebagai Thespian.
Di zaman Yunani kuno atau Yunani purba, kurang lebih sekitar tahun 534 SM, terdapat tiga bentuk drama yang sudah ada yaitu, yang pertama adalah drama bentuk tragedi atau drama yang menggambarkan kejatuhan sang pahlawan, dikarenakan oleh nasib dan kehendak para dewa dewi, sehingga menimbulkan belas kasihan dan kesan ngeri, kedua adalah bentuk drama komedi yaitu, drama yang mengejek atau menyindir orang-orang yang berkuasa pada saat itu, tentang kesombongan dan kebodohan diri mereka sendiri, dan yang ketiga adalah bentuk drama satyr yaitu, drama yang menggambarkan tindakan tragedi dan mengolok-olok nasib karakter dalam drama bentuk tragedi.
Tokoh drama tragedi yang sangat terkenal pada saat itu bahkan sampai dengan sekarang ini adalah Aeschylus (525 – 456 SM), Sophocles (496 – 406 SM),dan Euripides (480 – 406 SM). Dan tokoh drama komedi yang terkenal pada zamannya dan sampai sekarang adalah Aristophanes (446 – 386 SM). Beberapa karya-karya dari mereka masih tersimpan dengan baik hingga sekarang. Bahkan karya-karyanya tersebut telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Di antaranya yaitu, sebuah drama berjudul Prometheus Bound (Belenggu Prometheus) karya Aeschylus, Oedipus Rex, Oedipus Di Colonus, dan Antigone, karya Sophocles. yang telah diterjemahkan oleh Rendra, sebuah karya yang berjudul Hippolytus karya Euripides dan, Lysistrata, karya Aristophanes yang telah diterjemahkan oleh Rendra. Semua drama ini dibahas oleh Aristoteles dalam salah satu karyanya yang berjudul Poetic.
B. Teater Zaman Renaisance Di Inggris (tahun. 1500 M – tahun. 1700 M)
Kejayaan karya karya teater pada zaman Yunani kuno atau zaman Yunani purba lahir kembali di zaman Renaissance ini. Di Inggris muncul dramawan-dramawan yang sangat meledak dengan karya-karyanya yang sangat besar. Karya yang paling terkenal hingga pada saat sekarang ini adalah garapan Williams Shakespeare (1564 – 1616). Beberapa karya-karyanya pun telah diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo, di antaranya yaitu, Romeo & Juliet, Hamlet, Machbeth, Prahara, dan lain sebagainya.
C. Teater Zaman Renaisance Di Perancins (tahun. 1500 M – tahun. 1700 M)
Bangsa Perancis juga mengambil hikmah dari kejayaan teater pada saat zaman Yunani purba atau juga Yunani kuno. Mereka menamakan semua itu sebagai neo klasik. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah klasik baru. Di mana mereka telah memberi jiwa atau roh baru kepada gaya klasik pada zaman Yunani kuno sebelumnya. Yaitu gaya yang lebih lembut, halus, anggun, dan juga lebih mewah. Di zaman itu muncullah seseorang terkenal yang bernama Moliere (1622 M – 1673 M). Seperti halnya Williams Shakespeare dari Inggris, Moliere juga mengarang dan mementaskan karya-karya seni teaternya sendiri, sekaligus dirinya juga merangkap dan menjadi pemeran utamanya. Beberapa karya yang terkenal dari Moliere pun sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, di antaranya yaitu, Si Bakhil, Dokter Gadungan, Akal Bulus Scapin, dan juga lain sebagainya.
D. Commedia Del ‘Arte Di Italia
Commedia Del ‘Arte Di Italia adalah bentuk teater rakyat Italia pada sekitar abad ke enambelas, yang berkembang di luar lingkungan istana kerajaan. Drama ini dipertunjukkan atau dipentaskan di lapangan kota dalam panggung-panggung yang pada saat itu masih sangat sederhana. Berdasarkan pada naskah yang telah dirancang dan ada pada saat itu yang berisi garis besar plot saja, para pelaku yang berpentasnya menggunakan topeng. Percakapan berlangsung secara spontan dan tanpa persiapan sebelumnya, diselingi dengan nyanyian dan tarian yang bersifat sedikit menyindir. Teater rakyat dari Italia tersebut memberi jalan ke arah timbulnya peran-peran pantomim tradisional, seperti Haelequin, Columbine. Ikut sertanya pemain-pemain wanita membuat Commedia Del ‘arte terkesan lebih luwes dan lebih indah.