Hallo, Assalamualaikum sahabat Pandai Belajar! Nah, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang Seks Bebas. Dalam bahasan kali ini ada beberapa sub bagian yang mencakup, Penyebab terjadinya Seks Bebas, Dampak Seks Bebas (Dampak terhadap Diri Sendiri, dan Dampak terhadap Keluarga), dan Pencegahan Seks Bebas (Keluarga, Diri Sendiri, Masyarakat). Langsung saja simak dengan seksama pembahasan di bawah ini!
Manusia diciptakan oleh Sang pencipta ditakdirkan akan senantiasa selalu berpasang-pasangan, baik kaum laki-laki maupun perempuan. Hal ini bukan berarti kita sebagai manusia yang berpasang-pasangan bebas memilih, mencari, dan bahkan berhubungan dengan lawan jenis kita. Pasangan yang sangat dianjurkan dan baik adalah pasangan yang telah kita perjuangkan untuk ditentukan menjadi takdir kita sebagai satu pasangan utuh antara laiki-laki dan perempuan. Oleh karena itu hal-hal kehidupan yang berhubungan dengan kebebasan yang melampaui batasan haruslah kita jauhi, salah satunya seks bebas karena dampak dari seks bebas sangat berat dan akan menanggung beban moral yang berat, baik dampak pada fisik, psikologis, maupun sosial, terutama berdampak pada hubungan kehidupan kita dengan Tuhan yang Maha Esa.
Seperti yang sudah dikenal sebelumnya, pengertian seks bebas adalah hubungan seksual yang terjadi antara pria dan wanita yang dilangsungkan di luar dari ikatan pernikahan, hal ini didorongkan atas dasar suka sama suka ataupun terjerumusnya ke dalam dunia prostitusi. Seks bebas sangatlah tidak patut untuk dilakukan mengingat resiko yang akan berdampak dari seks bebas sangatlah besar, seks bebas membuat pelaku tak berpikir panjang untuk melakukan aborsi yang bisa mengakibatkan kemandulan atau kematian. Selain dari hal itu dampak yang sangat berbahaya yang diakibatkan oleh seks bebas adalah beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, disertai dengan penyakit menular seksual lainnya.
A. Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Hal-hali di bawah ini adalah penyebab terjadinya seks bebas yaitu, sebagai berikut.
- Akibat dari pengaruh konsumsi tontonan yang mengandung konten porngrafi yang dapat merusak sel dalam otak yang memancing terjadinya seks bebas. Semua hal yang disaksikan seseorang akan sangat berpengaruh terhadap kepribadian dan perilaku seseorang di dalam lingkungan kehidupan.
- Faktor lingkungan yaitu, lingkungan dalam keluarga maupun lingkungan yang didorongkan dengan pergaulan di luar rumah.a. Faktor lingkungan keluarga, maksudnya adalah pendidikan yang diberikan sebagai dasar atau pedoman seseorang untuk terlibat di lingkungan luar dari keluarga. Selain itu kasih sayang dan cinta orang tua juga berpengaruh di dala proses pembekalan dasar kehidupan ke depannya di dalam rumah karena anak akan dibesarkan di lingkungan luar atau lingkungan pergaulan.b. Faktor lingkungan luar, maksudnya adalah tekanan yng didatangkan dari pergaulan seseorang dengan teman-teman yang mendampinginya atau yang ikut serta bergaul di lingkungan luar dari lingkungan keluarga, tekana yang diberikan oleh teman-teman sejawatnya akan meningkatkan percaya diri seseorang dalam melakukan hubungan seksual yang tidah sah.
- Tekanan yang didapatkan dari pacar. Atas dasar kebutuhan untuk mencintai dan dicinta, tuntutan pergaulan yang didorongkan engan tekanan dari pacar menjad salah satu faktor terjadinya seks bebas yang rela melakukanhal apa saja demi membuktikan rasa cintanya tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan dihadapi dalam proses kehidupan ke depan yang bahkan sangat mengancam masa depan seseorang.
- Rasa penasaran yang sangat tinggi. Pada masa-masa tertentu terutama pada masa remaja beranjak dewasa, rasa ingin tahu terhadap hal apa saja yang berkaitan dengan hubungan seksual akan meningkat secara hebat, apalagi didorongkan dengan penguatan pendapat para rekan sejawatnya untuk melakukan hal tersebut sehingga meningkatkan rasa percaya diri.
- Pelampiasan diri. Maksudnya seseorang merasa frustasi akan hidupnya yang dia merasa sudah tidak ada lagi yang dapat diberikan dan tidak ada pikiran untuk melakukan hal yang terbaik, dalam hal ini lebih tepat disebut sebagai ajang keputus asaan hidup yang menjerumaskan seseorang ke dalam pergaulan bebas.
B. Dampak Seks Bebas
- Dampak Seks Bebas terhadap Diri Sendiria. Akan berdampak dan menciptakan kenangan masa lalu yang kelam dan sangat buruk apabila telah terjerumus kedalam perilaku pergaulan seks bebas yang akan menghantui diri dengan rasa bermasalah yang berlarut-larut.b. Mengakibatkan kehamilan di luar pernikahan sah. Kehamilan terjadi atas pertemuan sel telur pada wanita dan sperma pada pria. Hal ini disebabkan oleh hubungan seksual. Kehamilan yang terjadi pada kalangan remaja disebabkan atas ketidaktahuan seseorang tentang proses terjadina kehamilan.c. Menggugurkan Kandungan (aborsi) atau yang lebih parah yaitu membunuh bayi kandung sendiri. Hal ini merupakan tindakan medis yang ilegal dan dilarang dan pastinya melanggar hukum baik hukum negara maupun hukam dalam agama. Aborsi akan mengakibatkan kemandulan dan kanker rahim nahkan bisa mengakibatkan kematian pada pelaku.
d. Penyebaran penyakit menular seksual yang berbahaya. Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan terus terhadap keturunannya.
e. Menimbulkan rasa ketergantungan dan ketagihan.
f. Menghancurkan masa depan.
g. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan kesuliatan dalam mengandung atau dalam proses kehamilannya karena fisik dan psikis yang belum siap akan hal itu.
h.Terpaksa menikah remaja yang sebagian besar berakhir dengan perceraian.
i. Pasangan pengantin remaja akan menjadi cemoohan lingkungan sekitar.
j. remaja wanita yang melakukan tindakan aborsi di luar medis biasanya tertimpa kematian yang tragis.
k. Penggugurandalam tindakan medis sangat dilarang di dalm undang-undang.
l. Bayi yang dilahirkan pada perkawinan remaja sering mengalami gangguan kejiwaan saat beranjak dewasa.
m. Akan selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, dan kesepian, bingung, stress, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut, insomnia, halusinasi, dan sulit mempertahankan hubungan. - Dampak Seks Bebas terhadap Keluarga
a. Keluarga akan menaggung malu dan beban mental.
b. Kekecewaan orang tua terhadap anaknya sendiri.
c. pelaku dan keluarganya dikucilkan dari masyarakat dan dilecehkan cemoohan dan dinilai rendahan.
C. Pencegahan Seks Bebas
- Diri Sendiri
a. Meningkatkan keimanan dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt.
b. Hindari narkoba dan pergaulan bebas.
c. Tanamkan dalam diri norma sosial dan nilai moral yang diterapkan pada kehidupan sosial.
d. Berusaha senantiasa menghindarkan diri dari hal-hal negatif.
e. Isi hari dengan beraktivitas hal positif dan selalu berolahraga.
f. Hindari pergaulan yang mengandung unsur negatif.
g. Menanamkan jiwa yang selektif dalam pergaulan dengan teman sebaya.
h. Berusaha untuk mengambil sisi positif perkembangan teknologi.
i. Selalu hidup sehat dan hindari narkotika.
j. Fokus terhadap masa depan.
k. Pikirkan sesuatu secara matang dengan mempertimbangkan pengaruh yang terjadi setelahnya.
l. Tidak untuk hal-hal apa saja yang mendorong untuk terjerumus ke dalam pergaulan bebas.
m. Hindari bacaan/film porno.
n. Melakukan gaya pacaran yang sehat, dan sebaiknya menghindari perilaku pacaran, yang dianjurkan adalah jauhi pacaran. - Keluarga
a. Memberikan tauladan dalam melakukan peribadahan sebagai pendidikan terhadap anak.
b. Memahami masalah yang terkait dengan seks.
c. Peran orang tua terutama ayah yang mengarahkan anak laki-lakinya.
d. Jangan menjelaskan masalah seksual kepada anak laki-laki dan perempuan di satu tempat.
e. Meyakinkan kepada anak-anak bahwa teman-temannya adalah teman yang baik.
f. Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak. - Masyarakat
Masyarakat memiliki peran yang snagat penting di dalam pencegahan terjadinya perilaku pergaulan bebas yang salah satunya seks bebas di kalangan masyarakat.
a. Pendidikan seks (seks education). Hal ini dilakukan untuk penyuluhan atau pemberian pendidikan seputar anatomi dan fisiologi seks manusia.
b. Berikan pengetahuan seks sebelum pernikahan.
c. Laranagan penjualan film-film atau VCD porno.
d. Pembatasan penggunaan internet bagi anak-anaj terutama dalam mengakses situs yang berhubungan dengan pornografi.